Jumat, 01 Juni 2012

Potensi Kelapa Sawit Sumatera Selatan sebagai Energi Alternatif Nasional


Peningkatan yang cukup tinggi terhadap penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) akhir - akhir ini terjadi di seluruh wilayah Indonesia, tidak terkecuali di Provinsi Sumatera Selatan yang terkenal dengan Lumbung Pangan dan Energi Nasional.  Tingginya laju peningkatan penggunaan BBM ini mengakibatkan devisa Negara  terkuras untuk mensubsidi BBM dalam negeri yang berada di bawah harga pokok BBM dunia. Oleh karena itu, penggunaan BBM yang berasal dari sumber daya alam yang terbarukan (renewable resources) produksi dalam negeri menjadi pilihan yang tepat dan sangat potensial untuk mengganti BBM berbasis fosil dalam pemakaian sehari – hari, terutama sebagai bahan bakar kendaraan bermotor dan rumah tangga. Salah satu pilihan alternatif yang sangat berpotensi untuk dikembangkan adalah penggunaan biodesel yang diproduksi dari bahan baku hayati.
Biodiesel merupakan bahan bakar nabati yang memiliki sifat seperti dengan minyak diesel, namun memiliki sejumlah kelebihan. Kelebihan biodiesel di antaranya memiliki sifat pelumasan terhadap piston mesin, bebas sulfur dan mengeluarkan asap buangan rendah. Berbeda dengan solar yang biasa dikonsumsi oleh kandaraan selama ini, biodiesel merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan.
Menipisnya cadangan minyak bumi secara nasional, akibat meningkatnya kebutuhan energi seiring dengan  pertambahan penduduk, membuat pemerintah berupaya mencari energi alternatif sebagai pengganti minyak bumi. Potensi perkebunan kelapa sawit yang cukup banyak di Sumatera Selatan yang terdapat di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dengan areal luas perkebunan 71.124,81 hektar dan sudah mulai ditanam pada tahun 2000 dan sampai saat ini masih dikembangkan luas areal perkebunannya. Di Kabupaten Ogan Ilir (OI) juga sudah dimulai proses pembibitan kelapa sawit. Di Kabupaten OKU, kelapa sawit juga banyak ditanam.  
Minyak nabati merupakan produk utama yang bisa dihasilkan oleh tanaman kelapa sawit. Minyak nabati yang dihasilkan tersebut memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan minyak yang dihasilkan oleh tanaman lain. Minyak nabati yang berasal dari kelapa sawit memiliki kadar kolestrol yang rendah bahkan tanpak kolestrol.
Potensi produksi per hektar mencapai 6 ton per tahun, jika dibandingkan dengan tanaman penghasil minyak lain (1,5 ton per tahun), tingkat produksi ini termasuk tinggi. Ada dua jenis minyak yang berasal dari pengolahan kelapa sawit yaitu minyak mentah CPO dan minyak inti sawit PKO. Minyak mentah CPO berwarna kuning, sedangkan minyak inti sawit KPO tidak berwarna (jernih). CPO atau PKO banyak digunakan sebagai bahan industri pangan (minyak goring dan margarin), industri tekstil, komestik dan sebagai bahan bakar alternatif (minyak diesel).
Prospek pasar bagi olahan kelapa sawit cukup menjanjikan, karena permintaan dari tahun mengalami peningkatan yang cukup besar, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Karena itu, sebagai provinsi yang memiliki lahan tropis yang cukup luas, Sumatera Selatan berpeluang besar untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit, baik melalaui penanaman modal daging maupun skala perkebunan rakyat.
Dengan potensi kelapa sawit yang banyak ini dapat diolah sebagai bahan bakar alternatif. Sehingga nantinya Provinsi Sumatera Selatan dapat menjadi penghasil biodiesel dan akan meningkatkan perekonmian rakyat sebagai dampak dari teknologi konservasi minyak kelapa sawit ini.

2 komentar:

  1. ini salah satu SDA yang terbaharukan, tapi Kalau boleh bermimpi tentang Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Sumatera Selatan, saya pasti memilih Potensi Sumber Daya Manusia Sumatera Selatan lah yang merupakan potensi sumber daya terhebat yang dimiliki Sumatera Selatan dengan jumlah penduduk 7.450.394 jiwa dan bisa dipastikan akan terus bertambah.
    http://www.denys.web.id/2012/06/bijakkah-kita-mengelola-sumber-daya.html

    BalasHapus
  2. setuju gan, indonesia meski beralih ke energi alternatif dan pemanfaatannya lebih kreatif

    http://all-thewin.blogspot.com/2012/11/pemberdayaan-iklim-sebagai-solusi.html#comment-form

    BalasHapus